Sebagai anggaran dasar dan buku induk Islam, ia menjadi sumber utama
keyakinan, etika dan hukum. Karena ia bukan karya manusia, maka ia mesti
dapat menjawab semua pertanyaan. Lebih dari itu, sejarahnya
(diharapkan) tidak membingungkan apalagi membuka celah keraguan dan
kecurigaan.
Tapi, tahukah Anda bahwa terdapat banyak versi yang berlainan
(kontroversi) di balik proses pengumpulan dan penulisannya? Nabi tidak
memerintahkan sahabatnya mengumpulkan al Quran pada masa hidupnya?.
Benarkah teks-teks mulia itu dikumpulkan secara tergesa-gesa beberapa
puluh tahun sejak wafat Nabi saw? Sejauhmana kecermatan “panitia
penulisan” yang dibentuk di tengah kecamuk politik pasca Nabi itu?
Berapa versi bacaan al Quran? Apakan penentuan salah satu versi bacaan
sebagai sebuah “keputusan politik”?Adakah teks-teks yang ditengarai
tidak dimuat karena kelalaian? Apa kaitan antara gugurnya para prajurit
penghafal al Quran dalam ekspansi ke luar Hijaz dan inisiatif
pengumpulan al Quran?
Tentu, sekedar menduga-duga tidaklah cukup untuk menyelesaikan
teka-teki sepanjang masa ini. Diperlukan sebuan kajian mendalam dan
penjelasan yang benar-benar strong sekaligus komprehensif untuk
mengikuti secara seksama reka-ulang pengumpulan kitab suci ini.
Sungguh disayangkan, bila Muslim tidak tahu sejarah kitab sucinya.
EmoticonEmoticon