Asbabun
Nuzul ayat 69 , Qotadah mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan
dengan orang-orang mekah pemeluk ISLAM yang hendak berhijrah ke Madinah
menyusul Rasulullah saw .
Dalam perjalanan
mereka dikejar kaum Musrikin mekah dan dibawa kembali ke Mekah. Setelah
kaum Muslim Madinah mengirim surat , kaum Muslimin mekah kembali
berhijrah hingga mereka ada yang wafat dibunuh , dan ada yang selamat
sampai Madinah (Hr.Ibnu Abi Hatim)
Qs.Al -Ankabut Ayat 69. Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami[32], Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami[33]. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik[34]. -
[32] Mereka adalah orang-orang yang berhijrah di jalan Allah dan berjihad melawan musuh mereka. Mereka mengerahkan kemampuannya untuk mencari keridhaan-Nya.
[33] Yakni yang menyampaikan mereka kepada Kami, karena mereka adalah orang-orang yang berbuat ihsan.
[34] Dengan memberikan bantuan, pertolongan dan hidayah (taufik). Ayat ini menunjukkan, bahwa
orang yang layak mendapatkan kebenaran adalah orang yang
sungguh-sungguh, dan bahwa orang yang berbuat ihsan (iklas) dalam
melaksanakan perintah Allah, maka Dia akan membantunya serta memudahkan sebab-sebab hidayah. Ayat ini juga menunjukkan, bahwa orang yang bersungguh-sungguh mencari ilmu syar’i, maka dia akan mendapatkan hidayah dan pertolongan dari Allah. Di
samping itu, mencari ilmu merupakan salah satu di antara dua jihad, di
mana tidak ada yang melakukannya kecuali manusia-manusia pilihan, yang
pertama yaitu jihad dengan ucapan dan lisan kepada kaum kafir dan
munafik, jihad untuk berusaha mengajarkan agama dan membantah
orang-orang yang menyelisihi yang hak, sedangkan yang kedua adalah jihad
fisik (perang).
Orang yang khusyu; yaitu orang yang yakin meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali padanya.
Yuk jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu,
Urgensi Kesabaran
Namun
kesabaran adalah bukan semata-mata memiliki pengertian "nrimo", ketidak
mampuan dan identik dengan ketertindasan. Sabar sesungguhnya memiliki
dimensi yang lebih pada pengalahan hawa nafsu yang terdapat dalam jiwa
insan.
Dalam
berjihad, sabar diimplementasikan dengan melawan hawa nafsu yang
menginginkan agar dirinya duduk dengan santai dan tenang di rumah.
Justru ketika ia berdiam diri itulah, sesungguhnya ia belum dapat
bersabar melawan tantangan dan memenuhi panggilan ilahi.
- Sabar dalam ibadah diimplementasikan dalam bentuk melawan dan memaksa diri untuk bangkit dari tempat tidur, kemudian berwudhu lalu berjalan menuju masjid dan malaksanakan shalat secara berjamaah. Sehingga sabar tidak tepat jika hanya diartikan dengan sebuah sifat pasif, namun ia memiliki nilai keseimbangan antara sifat aktif dengan sifat pasif.
Makna Sabar
Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia.
Asal katanya adalah "Shobaro", yang membentuk infinitif (masdar)
menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah.
Menguatkan makna seperti ini adalah firman Allah dalam Al-Qur'an:
Dan
bersabarlah kamu bersama- sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya
di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah
kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan
kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya
telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya
dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi/ 18 : 28)
Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah:
Menahan
diri dari sifat kegeundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari
keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak
terarah.
Amru
bin Usman mengatakan, bahwa sabar adalah keteguhan bersama Allah,
menerima ujian dari-Nya dengan lapang dan tenang. Hal senada juga
dikemukakan oleh Imam al- Khowas, bahwa sabar adalah refleksi keteguhan
untuk merealisasikan al-Qur'an dan sunnah.
Rasulullah
SAW memerintahkan umatnya untuk sabar ketika berjihad. Padahal jihad
adalah memerangi musuh-musuh Allah, yang klimaksnya adalah menggunakan
senjata (perang). Artinya untuk berbuat seperti itu perlu kesabaran
untuk mengeyampingkan keiinginan jiwanya yang menginginkan rasa santai,
bermalas-malasan dan lain sebagainya. Sabar dalam jihad juga berarti
keteguhan untuk menghadapi musuh, serta tidak lari dari medan
peperangan. Orang yang lari dari medan peperangan karena takut, adalah
salah satu indikasi tidak sabar.
1 . Sabar merupakan perintah Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam QS.2 : 153: "Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
Ayat-ayat
lainnya yang serupa mengenai perintah untuk bersabar sangat banyak
terdapat dalam Al-Qur'an. Diantaranya adalah dalam QS.3 : 200 , 16 : 127
, 8 : 46 , 10 :109 , 11 : 115 dsb.
2
. Larangan isti'ja l(tergesa-gesa/ tidak sabar), sebagaimana yang Allah
firmankan (QS. Al-Ahqaf/ 46 : 35): "Maka bersabarlah kamu seperti
orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul dan janganlah
kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka..."
4
. Allah SWT akan mencintai orang-orang yang sabar. Dalam surat Ali
Imran (3 : 146) Allah SWT berfirman : "Dan Allah mencintai orang-orang
yang sabar."
5
. Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang sabar. Artinya Allah SWT
senantiasa akan menyertai hamba-hamba-Nya yang sabar. Allah berfirman
(QS. 8 : 46) ; "Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu
beserta orang-orang yang sabar."
Inilah
diantara gambaran Al- Qur'an mengenai kesabaran. Gembaran-gambaran lain
mengenai hal yang sama, masih sangat banyak, dan dapat kita temukan
pada buku-buku yang secara khusus membahas mengenai kesabaran.
Kesabaran Sebagaimana Digambarkan Dalam Hadits.
Sebagaimana
dalam al-Qur'an, dalam hadits juga banyak sekali sabda-sabda Rasulullah
SAW yang menggambarkan mengenai kesabaran. Dalam kitab Riyadhus
Shalihin, Imam Nawawi mencantumkan 29 hadits yang bertemakan sabar.
Secara garis besar, hadits-hadits tersebut menggambarkan kesabaran
sebagai berikut;
2. Kesabaran merupakan sesuatu yang perlu diusahakan dan dilatih secara optimal. Rasulullah
SAW pernah menggambarkan: "...barang siapa yang mensabar- sabarkan diri
(berusaha untuk sabar), maka Allah akan menjadikannya seorang yang
sabar..." (HR. Bukhari)
4. Kesabaran merupakan salah satu sifat sekaligus ciri orang mu'min,
sebagaimana hadits yang terdapat pada muqadimah; "Sungguh menakjubkan
perkara orang yang beriman, karena segala perkaranya adalah baik. Jika
ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur karena (ia mengatahui) bahwa hal
tersebut adalah memang baik baginya. Dan jika ia tertimpa musibah atau
kesulitan, ia bersabar karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut adalah
baik baginya." (HR. Muslim)
6. Sabar merupakan sifat para nabi. Ibnu Mas'ud
dalam sebuah riwayat pernah mengatakan: Dari Abdullan bin Mas'ud
berkata"Seakan-akan aku memandang Rasulullah SAW menceritakan salah
seorang nabi, yang dipukuli oleh kaumnya hingga berdarah, kemudia ia
mengusap darah dari wajahnya seraya berkata, 'Ya Allah ampunilah dosa
kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui." (HR. Bukhari)
8. Kesabaran dapat menghapuskan dosa.
Rasulullah SAW menggambarkan dalam sebuah haditsnya; Dari Abu Hurairah
ra bahwa Rasulullan SAW bersabda, "Tidaklah seorang muslim mendapatkan
kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan juga kesusahan,
hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-
dosanya dengan hal tersebut." (HR. Bukhari & Muslim)
Bentuk-Bentuk Kesabaran
Para
ulama membagi kesabaran menjadi tiga hal; sabar dalam ketaatan kepada
Allah, sabar untuk meninggalkan kemaksiatan dan sabar menghadapi ujian
dari Allah:
1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah.
Merealisasikan
ketaatan kepada Allah, membutuhkan kesabaran, karena secara tabiatnya,
jiwa manusia enggan untuk beribadah dan berbuat ketaatan. Ditinjau dari
penyebabnya, terdapat tiga hal yang menyebabkan insan sulit untuk sabar.
Pertama karena malas, seperti dalam melakukan ibadah shalat. Kedua
karena bakhil (kikir), seperti menunaikan zakat dan infaq. Ketiga karena
keduanya, (malas dan kikir), seperti haji dan jihad.
Kemudian untuk dapat merealisasikan kesabaran dalam ketaatan kepada Allah diperlukan beberapa hal,
(1)
Dalam kondisi sebelum melakukan ibadah berupa memperbaiki niat, yaitu
kikhlasan. Ikhlas merupakan kesabaran menghadapi duri-duri riya'.
(2)
Kondisi ketika melaksanakan ibadah, agar jangan sampai melupakan Allah
di tengah melaksanakan ibadah tersebut, tidak malas dalam merealisasikan
adab dan sunah-sunahnya.
(3)
Kondisi ketika telah selesai melaksanakan ibadah, yaitu untuk tidak
membicarakan ibadah yang telah dilakukannya supaya diketahui atau dipuji
orang lain.
2. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan.
3.
Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah, seperti mendapatkan
musibah, baik yang bersifat materi ataupun inmateri; misalnya
kehilangan harta, kehilangan orang yang dicintai dsb.
- Aspek-Aspek Kesabaran sebagaimana yang Digambarkan dalam Hadits
Dalam
hadits-hadits Rasulullah SAW, terdapat beberapa hadits yang secara
spesifik menggambarkan aspek-aspek ataupun kondisi-kondisi seseroang
diharuskan untuk bersabar.
Meskipun
aspek-aspek tersebut bukan merupakan 'pembatasan' pada bidang- bidang
kesabaran, melainkan hanya sebagai contoh dan penekanan yang memiliki
nilai motivasi untuk lebih bersabar dalam menghadapi berbagai
permasalahan lainnya. Diantara kondisi-kondisi yang ditekankan agar kita
bersabar adalah :
Sabar
terhadap musibah merupakan aspek kesabaran yang paling sering
dinasehatkan banyak orang. Karena sabar dalam aspek ini merupakan bentuk
sabar yang Dalam sebuah hadits diriwayatkan, :
Dari
Anas bin Malik ra, bahwa suatu ketika Rasulullah SAW melewati seorang
wanita yang sedang menangis di dekat sebuah kuburan. Kemudian Rasulullah
SAW bersabda, 'Bertakwalah kepada Allah, dan bersabarlah.' Wanita
tersebut menjawab, 'Menjauhlah dariku, karena sesungguhnya engkau tidak
mengetahui dan tidak bisa merasakan musibah yang menimpaku.' Kemudian
diberitahukan kepada wanita tersebut, bahwa orang yang menegurnya tadi
adalah Rasulullah SAW. Lalu ia mendatangi pintu Rasulullah SAW dan ia
tidak mendapatkan penjaganya. Kemudian ia berkata kepada Rasulullah SAW,
'(maaf) aku tadi tidak mengetahui engkau wahai Rasulullah SAW.'
Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya sabar itu terdapat pada hentakan
pertama.' (HR. Bukhari Muslim)
2. Sabar ketika menghadapi musuh (dalam berjihad).
Dalam
sebuah riwayat, Rasulullah bersabda : Dari Abu Hurairah ra berkata,
bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Janganlah kalian berangan-angan untuk
menghadapi musuh. Namun jika kalian sudah menghadapinya maka bersabarlah
(untuk menghadapinya)." HR. Muslim.
Dalam
sebuah riwayat digambarkan; Dari Ibnu Abbas ra beliau meriwayatkan
bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Barang siapa yang melihat pada amir
(pemimpinnya) sesuatu yang tidak disukainya, maka hendaklah ia bersabar.
Karena siapa yang memisahkan diri dari jamaah satu jengkal, kemudian ia
mati. Maka ia mati dalam kondisi kematian jahiliyah. (HR. Muslim)
Dalam
sebuah riwayat digambarkan : Dari Usaid bin Hudhair bahwa seseorang
dari kaum Anshar berkata kepada Rasulullah SAW; 'Wahai Rasulullah,
engkau mengangkat (memberi kedudukan) si Fulan, namun tidak mengangkat
(memberi kedudukan kepadaku). Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya
kalian akan melihat setelahku 'atsaratan' (yaitu setiap orang menganggap
lebih baik dari yang lainnya), maka bersabarlah kalian hingga kalian
menemuiku pada telagaku (kelak). (HR. Turmudzi).
Dalam
sebuah hadits diriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, 'Seorang muslim
apabila ia berinteraksi dengan masyarakat serta bersabar terhadap dampak
negatif mereka adalah lebih baik dari pada seorang muslim yang tidak
berinteraksi dengan masyarakat serta tidak bersabar atas kenegatifan
mereka. (HR. Turmudzi)
Dalam
sebuah riwayat digambarkan; 'Dari Abdullah bin Umar ra berkata bahwa
Rasulullah SAW pernah bersabda, 'Barang siapa yang bersabar atas
kesulitan dan himpitan kehidupannya, maka aku akan menjadi saksi atau
pemberi syafaat baginya pada hari kiamat. (HR. Turmudzi).
Kiat-kiat Untuk Meningkatkan Kesabaran
Ketidaksabaran (baca; isti'jal) merupakan salah satu penyakit hati, yang seyogyanya diantisipasi dan diterapi sejak dini. Karena hal ini memilki dampak negatif dari amalan yang dilakukan seorang insan. Seperti hasil yang tidak maksimal, terjerumus kedalam kemaksiatan, enggan untuk melaksanakan ibadah kepada Allah dsb. Oleh karena itulah, diperlukan beberapa kiat, guna meningkatkan kesabaran.
Diantara kiat-kiat tersebut adalah;
1.
Mengkikhlaskan niat kepada Allah SWT, bahwa ia semata-mata berbuat
hanya untuk-Nya. Dengan adanya niatan seperti ini, akan sangat menunjang
munculnya kesabaran kepada Allah SWT.
3.
Memperbanyak puasa sunnah. Karena puasa merupakan hal yang dapat
mengurangi hawa nafsu terutama yang bersifat syahwati dengan lawan
jenisnya. Puasa juga merupakan ibadah yang memang secara khusus dapat
melatih kesabaran.
5
. Mengingat-ingat kembali tujuan hidup di dunia. Karena hal ini akan
memacu insan untuk beramal secara sempurna. Sedangkan ketidaksabaran
(isti'jal), memiliki prosentase yang cukup besar untuk menjadikan amalan
seseorang tidak optimal. Apalagi jika merenungkan bahwa sesungguhnya
Allah akan melihat "amalan" seseorang yang dilakukannya, dan bukan
melihat pada hasilnya. (Lihat QS. 9 : 105)
7.
Membaca-baca kisah-kisah kesabaran para sahabat, tabi'in maupun
tokoh-tokoh Islam lainnya. Karena hal ini juga akan menanamkan
keteladanan yang patut dicontoh dalam kehidupan nyata di dunia.
Penutup
Inilah
sekelumit sketsa mengenai kesabaran. Pada intinya, bahwa sabar
mereupakan salah satu sifat dan karakter orang mu'min, yang sesungguhnya
sifat ini dapat dimiliki oleh setiap insan. Karena pada dasarnya
manusia memiliki potensi untuk mengembangkan sikap sabar ini dalam
hidupnya.
Sabar
tidak identik dengan kepasrahan dan menyerah pada kondisi yang ada,
atau identik dengan keterdzoliman. Justru sabar adalah sebuah sikap
aktif, untuk merubah kondisi yang ada, sehingga dapat menjadi lebih baik
dan baik lagi.
Oleh
karena itulah, marilah secara bersama kita berusaha untuk menggapai
sikap ini. Insya Allah, Allah akan memberikan jalan bagi hamba-
hamba-Nya yang berusaha di jalan-Nya.
Sumber: www.eramuslim.com
Rosulullah
صلى الله عليه وسلم bersabda dlm hadits qudsi allah berfirman:
"MAN LAM YASKUR 'ALA NA'MA I WALAM YASBIR 'ALA BALA I FAL YAKHRUJ MIN TAKHTIS SAMA I WALYADLUB ROBBAN SIWAYA"
(siapa
yg tdk mau bersyukur trhadap nikmat yg q berikan kpdnya dan tdk mau
bersabar trhdap ujian yg q brkan kpdnya silahkan keluar dari kolong
langit ini dan cari tuhan selain aku)wallahu a'lam
EmoticonEmoticon